KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHA
A. KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHA
1. PENGERTIAN WIRAUSAHA
Kewirausahaan (wirausaha) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi itu bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah kinerja baru yang diterapkan pada kondisi akurat atau ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya.
Istilah wirausaha muncul setelah dan sebagai padanan wiraswasta yang sejak awal sebagian orang masih kurang berkenan dengan kata swasta. Persepsi tentang wirausaha sama dengan wiraswasta sebagai padanan dari kata entrepreneur. Perbedaannya adalah penekanan pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan pada usaha (bisnis) pada wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orang terutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya. Walaupun demikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda pada saat ini adalah lapangan kerja, maka pendidikan wiraswasta yang diajarkan lebih mengarah untuk bertahan (survival) dan kemandirian.
Sedikit perbedaan wirausaha dan wiraswasta harus dipahami, terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan tidak salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan advirsity (AQ) yang berperan untuk hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan wiraswasta yang lebih tepat. Sebaliknya jika arah tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah pendidikan wirausaha. Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan yang diberikan sekarang lebih cenderung kedua spek itu dengan menggunakan kata wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek finansial maupun personal, sosial, dan profesional.
2. TUJUAN DAN MANFAAT KEWIRAUSAHAN
Tujuan kewirausahaan yaitu:
a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausahawan yang berkualitas.
b. Meningkatkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
c. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
d. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dam kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat.
Sedagkan manfaat kewirausahan adalah sebagai berikut.
a. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga mengurangi pengganguran
b. Sebagai generator pembagunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan
c. Memberikan contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribagi yang unggul yang patut untuk diteladani
d. Berusaha menidik karyawannya menjadi orang yang mnadiri, disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan
e. Berusaha menididik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak foya foya dan tidak boros.
3. ASAS DAN SASARAN KEWIRAUSAHAAN
Sasaran kewirausahaan adalah sebagai berikut.
1) Instansi pemerintah dengan kegiatan usaha (BUMN) organisasi profesi dan kelompol masyarakat.
2) Pelaku ekonomi (pengusaha kecil dan koperasi)
3) Generasi muda, anak putus ekolah dan calon wirausahawan.
Sedangkan asas kewirausahaan adalah sebagai berikut.
1) Memecahkan masalah dan mengambil keputusan
2) Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
3) Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
4) Kemapuan berkarya dalam kebersamaan denga etika bisnis yang sehat.
B. KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Hasil akhir dari proses kewirausahaan berupa penciptaan usaha baru yang dibentuk dalam kondisi risiko maupun pada sesuatu yang tidak pasti.
Seorang wirausaha memiliki cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Pada dasarnya, kewirausahaan identik dengan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemampuan tersebut ditujukan pada upaya mencari, maupun menciptakan serta menerapkan produk baru untuk memperoleh keuntungan atau manfaat yang lebih besar. Berikut merupakan karakteristik wirausaha.
Karakteristik
|
Watak
|
Percaya diri dan optimis
|
Memiliki keyakinan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain dan individualistis
|
Profit Oriented
|
Adanya dorongan kuat, energik, memiliki ketekunan, memiliki ketabahan, berprestasi, tekad bekerja keras, inisiatif cerdas, berorientasi pada keuntungan (laba).
|
Risk and Challenge
|
Berani mengambil risiko dan tantangan yang ada
|
Leadership
|
Kemudahan beradaptasi dengan orang lain tanpa kesulitan, mampu berpikir dengan matang
|
Keorisinilan
|
Inovatif, kreatif, dan fleksibel
|
Berorientasi pada masa depan
|
Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan
|
Hal tersebut termaktub pada saat keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961 / KEP / M / XI / 1995. Kata kewirausahaan (entrepreneurship) berawal dari bahasa Perancis 'entreprende' yang berarti petualang, pencipta dan pengelola usaha. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Istilah itu diimpor pertama kali oleh Richard Cantillon.
1. Motivasi dalam Wirausaha
Adanya motivasi yang tertanam pada awal usaha, akan menumbuhkan sikap positif seperti berani mengambil risiko, disiplin dalam berusaha, bekerja keras, dan mempunyai etos kerja yang tinggi. Motivasi dapat menjadi sifat pokok yang dibutuhkan dalam berwirausaha. Terdapat beberapa motivasi yang menjadi alasan seseorang berwirausaha, diantaranya merdeka waktu, merdeka finansial, dan mewujudkan mimpi. Seorang wirausaha identik dengan orang yang mengubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dengan melakukan perubahan, inovasi, dan cara-cara baru. Seorang wirausaha diharuskan menghadapi risiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan inovatif.
2. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha
Seorang calon pengusaha mengetahui berbagai faktor keberhasilan dan kegagalan usaha yang akan ditekuni sebelum merintis usaha baru. Karena pada dasarmya memulai sesuatu yang baru pasti tidak mudah. Oleh sebab itu, mereka harus membuat perhitungan dan perencanaan matang. Gagal dalam melakukan suatu hal sebagai bagian dari proses untuk menuju kesuksesan. Kegagalan identik dengan kesuksesan yang tertunda. Fakta menunjukkan bahwa para wirausaha yang paling sukses atau berhasil dalam berbagai usahanya sekalipun, pada dasamya pemah mengalami kegagalan usaha.
Beberapa faktor yang menyebabkan seorang wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu:
a. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah berakibat pada labil dan gagalnya usaha yang dirintis. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal sangat besar.
b. Kurang berpengalaman dalam kemampuan teknik. Minimnya keterampilan mengelola SDM, kemampuan mengoordinasikan serta menginteraksikan operasi perusahaan.
c. Tidak kompeten dalam manajerial yaitu minimnya kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha.
d. Kurang mampu dalam mengendalikan keuangan. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat, terutama dalam memelihara aliran kas. Jika
terjadi kekeliruan pada sektor ini, akan menghambat operasional perusahaan sehingga terjadi ketidaklancaran usaha.
e. Kurangnya pengawasan peralatan. Minimnya pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas suatu alat usaha.
f. Gagal dalam sebuah perencanaan. Sekali gagal dalam perencanaan, maka kesulitan dalam pelaksanaan akan menghadang.
g. Ketidakmampuan dalam melakukan transisi kewirausahaarn Tidak ada jaminan untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil, untuk itu harus selalu ada keberanian dalam menghadapi dan melakukan perubahan setiap waktu.
h. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi yang buruk mengakibatkan perusahaan sulit beroperasi karena kurang efisien.
C. SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA
Dalam bagian ini, kita akan membahas mengenai apa yang kita perlukan agar membentuk sikap dan perilaku wirausaha khususnya dalam bidang pelayanan ataupun usaha keuangan.
1. Modal Dasar Seorang Wirausahawan dalam Pelayanan Jasa
Dalam pelayanan jasa, seorang wirausahawan adalah seorang inovator. 1. Mereka menemukan ide mengenai peluang usaha dan mewujudkannya dalam bentuk badan usaha. Kemampuan manajerial dan membangun merupakan karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahawan. Ahli ekonomi politik Roibert Reich mengungkapkan bahwa kepemimpinan, kemampuan manajerial, dan membangun tim merupakan karakteristik dasar bagi seorang wirausahawan. Lalu, bagaimana cara seseorang mampu mengasah ketiga aspek yang dikemukakan oleh Robert Reich tersebut? Berikut adalah cara-caranya:
a) Memiliki persepsi terhadap ketidakpastian dan mampu menanggung risiko yang dihadapi.
Frank Knight dan Peter Drucker mendefinisikan kewirausahaan sebagai kegiatan menghindari risiko untuk mendapatkan keuntungan. Seorang wirausahawan berani mempertaruhkan karier serta kemapanan keuangannya agar dia bisa mewujudkan ide usahanya, sekalipun usahanya masih dalam tahap ketidakpastian. Namun, seringkali wirausahawan tidak sadar bahwa mereka telah mengambil risiko yang cukup besar karena mereka mengira risiko tersebut tidak berarti jika dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Oleh karena itu, Knight mendefinisikan risiko menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Risiko biasa
Risiko biasa adalah risiko yang dapat dihitung secara matematis.
2. Risiko yang ambigu
Risiko yang ambigu adalah risiko yang tak dapat diukur secara matematis.
3. Ketidakpastian murni atau ketidakpastian ala Knight Ketidakpastian murni adalah ketidakpastian yang tidak bisa diukur dengan cara apapun. Ketidakpastian murni merupakan jenis risiko yang paling sering dihadapi oleh seorang pengusaha, terutama jika badan usaha yang dimilikinya mengeluarkan produk baru yang sebelumnya belum ada di pasaran. Sebuah studi yang dilakukan oleh ETH Zurich pada tahun 2014 menemukan bahwa dibandingkan dengan manajer biasa, para wirausahawan memiliki tingkat efisiensi lebih tinggi dalam pengambilan keputusan.
b) Merancang dan menerapkan strategi
Memulai usaha sendiri membutuhkan kerja keras dan jangka waktu yang tidak sebentar. Selain itu, perlu strategi yang jitu agar upaya wirausaha Anda tersebut berhasil, juga meminimalisir kegagalan. Berikut adalah strategi- strategi dari para pengusaha wirausaha yang berhasil, Strategi-strategi apakah yang bisa digunakan oleh seorang wirausahawan? Berikut adalah penjelasannya.
1) Mencari pasar khusus yang belum tergarap
Strategi awal dalam menjadi wirausaha adalah mencari pangsa pasar khusus (niche market) yang kebutuhan utamanya belum terpenuhi oleh kompetitor. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan mengetahui kemampuan khusus pada usaha yang dimiliki. Tidak ada perusahaan yang mampu menampung kebutuhan semua konsumen. Maka, celah- celah tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh wirausahawan
2) Peka terhadap tren terbaru dan berani memulainya
Carilah kebutuhan dan keinginan terbaru dari para konsumen yang tumbuh dari perubahan tren di segi kultural, ekonomi, teknologi yang menjadi sinyal kesempatan pasar baru. Bertindaklah dengan cepat, jangan menunda terlalu lama.
3) Segera mengimplementasi ide menjadi sebuah tindakan
Kita tidak pernah memprediksi kapan waktu yang paling tepat dalam mewujudkan ide usaha. Oleh karena itu, kita harus sesegera mungkin dalam mewujudkan ide usaha. Tentu saja, pewujudan tersebut harus disertai dengan perhitungan yang matang.
4) Hindari kata-kata yang mematahkan semangat
Agar usaha yang kita bangun bisa menjadi maju, kita harus mengabaikan ungkapan ketidakpercayaan yang dilontarkan oleh orang lain. Orang lain tetap mencari kesalahan-kesalahan yang ada di dalam diri kita. Pada satu sisi, hal tersebut bisa menjadi bahan introspeksi bagi kita. Namun, apabila orang lain sudah memberikan kritik yang tidak masuk akal, maka kita bisa membiarkan orang tersebut berbicara sesuka hati mereka tanpa harus kita hiraukan.
5) Eksplorasikan kelemahan kompetitor
Ambil pandangan kritis terhadap kompetitor. Dengarkan baik-baik akan kebutuhan dan komplain dari konsumen prospektif saat melakukan penjajakan jasa/produk. Hal ini akan membantu mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan kompetitor.
2. Sikap-Sikap Seorang Entrepreneur
Seorang entrepreneur, khususnya dalam bidang pelayanan atau jasa keuangan, harus memiliki sifat-sifat positif yang dapat menunjang keberlangsungan usahanya. Sifat-sifat apakah itu? Berikut adalah sifat-sifat yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahawan
1) Selalu berani mengambil risiko
Seseorang yang berpikir dan bertindak menjadi wirausaha sudah tentu memiliki konsekuensi untuk menghadapi risiko dalam perjalanan wirausahanya. Sebagian orang beranggapan, menjadi wirausaha adalah sebuah langkah riskan karena ia akan merintis ide baru yang dianggap tidak lazim ataupun mengagunkan hartanya untuk modal usaha. Seorang wirausaha yang tangguh tentunya akan berani menghadapi risiko di permulaan usahanya dibanding tetap berada dalam zona nyaman atau malah berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan.
Sebuah pemikiran yang perlu dicermati dalam langkah wirausaha ke depan adalah selalu dan tetap mengambil risiko. Beberapa pengusaha yang sudah berhasil dan merasa nyaman dengan wirausahanya terkadang merasa usahanya sudah cukup setelah terkondisi dengan kenyamanan dan biasanya wirausaha tersebut akan nyaman dalam kondisi status quo. Kenyataan tersebut berdasarkan Donal R. Keough (mantan Direktur Coca-Cola Company), ternyata bisa menghambat perkembangan usaha karena ketika seorang wirausaha sudah berhenti mengambil tindakan-tindakan baru maka hal ini akan menjadi sesuatu yang berbahaya. Seseorang yang berhenti mengambil peluang-peluang baru akan mengalami kondisi masa depan yang terancam. Kesimpulannya adaĆah jika seseorang selalu berani mengambil risiko dan tidak cepat puas akan usahanya, maka risiko yang ditempuh akan menciptakan peluang-peluang baru yang mungkin akan menguntungkan pengusaha dalam konteks jangka waktu yang lebih panjang. Intinya, seorang wirausaha tangguh harus selalu berani mengambil risiko.
2) Bersikap fleksibel
Sikap yang fleksibel erat kaitannya dengan sikap sebelumnya yaitu berani mengambil risiko. Sebetulnya sikap fleksibel bisa diartikan pula sebagai sikap adaptif. Sikap fleksibel amat diperlukan di dunia usaha karena dari waktu ke waktu iklim usaha akan mengalami perubahan dan sifatnya sangat situasional sesuai dengan perkembangan terkini. Seseorang fleksibel tentunya akan tanggap terhadap keadaaan sehingga perubahan apapun yang terjadi wirausaha akan tetap bertahan dengan mencari solusi terbaik untuk mempertahankan usahanya.
3) Berusaha mengenal bisnis
Seorang wirausaha yang tangguh tentunya akan berupaya sebaik mungkin untuk mengenal apa yang terjadi dengan bisnisnya. Sikap yang bertolak belakang adalah sikap mengucilkan diri dan menganggap bisnis atau usaha yang dilakukan sudah berjalan dengan baik. Intinya membuka diri terhadap informasi yang berkembang dan menghargai apapun yang bisa membantu perkembangan bisnis yang dijalankan.
4) Mengakui jika memiliki kesalahan
Elemen penting dalam mentalitas seorang wirausaha tangguh adalah mengakui jika memiliki kesalahan. Terkadang manusia tidak menyadari bahwa ia tidak sempurna dan bisa saja memiliki kesalahan. Dalam dunia wirausaha, lebih baik mengakui kesalahan langkah dan memperbaikinya dibanding terus menjalankan usaha dalam konsep yang salah. Untuk mempertimbangkan salah atau benar langkah yang dilakukan, kita bisa melakukan komunikasi dengan orang yang terlibat dalam usaha maupun melakukan pengamatan dan observasi secara periodik terhadap usaha yang dilakukan.
5) Bersikap jujur
Dalam sebuah usaha, nilai etika yang harus dipegang adalah kejujuran. Kejujuran dapat menimbulkan respek dari kustomer atau konsumen. Dengarn memegang prinsip kejujuran, seorang wirausaha dapat bertahan dalam usaha. Bayangkan jika kita sebagai wirausaha mencoba menipu konsumen dengan misalnya memberikan informasi yang menyesatkan tentang produknya, mungkin usaha tersebut tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu jika kita ingin menjadi wirausahawan tangguh, maka prinsip kejujuran amat berharga sebagai modal awal.
6) Optimis dengan masa depan
Pada umumnya masyarakat menghormati seseorang yang berhati-hati serta bijaksana dengan masa depan. Sikap kehati-hatian barangkali tidak bermasalah namun akan menjadi pokok permasalahan bila kehati-hatian itu menyebabkan hilangnya peluang bisnis yang lewat di di depan mata. Prinsip dalam menjalankan usaha tentunya harus berani gagal namun sekaligus optimis bahwa di balik usaha akan ada keberhasilan.
Berlawanan dengan sifat optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis sebenarnya erat kaitan dengan fokus seseorang akan kegagalan, karena itu memelihara sifat ini pasti akan membuyarkan rencana serta tindakan seorang wirausaha. Minimal seorang wirausaha akan berpikir maju mundur karena diliputi ketakutan dan kekhawatiran.
7) Memiliki gairah dalam wirausaha
Wirausaha yang tangguh menjalankan usaha sepenuh hati. Bila kita bekerja sesuai dengan hobi tentunya proses untuk mencapai keberhasilan tidak akan terasa berat. Semua terasa menyenangkan. Bayangkan bila kita terjun dalam sebuah usaha, katakanlah membuat sebuah produk yang kita sendiri tidak menyukainya. Walaupun gairah atau kecintaan terhadap bidang usaha yang kita geluti belum ada, kita sebenarnya bisa berusaha memupuknya antara lain dengan menciptakan hubungan emosional antara kita dengan produk kita Langkah selanjutnya adalah menciptakan hubungan emosional dengan pelanggan kita, tangkap apa yang mereka rasakan tentang produk kita dan konversikan menjadi sesuatu hal yang produktif bagi usaha.
Selain pendapat di atas, ahli kewirausahaan terkenal, Grave menyatakan ada 10 karakteristik yang dimiliki wirausahawan yang dikenal dengan istilah 10D.
a. Kiat Menjadi Seorang Wirausaha
Keterampilan dan karakter seorang wirausaha harus digabungkan dengan semangat kewirausahaan, yakni berani memulai usaha secara independen, bertanggung jawab secara keuangan, mencoba hal baru, dan berani. Sebaga seorang wirausaha, kita juga dituntut memiliki jiwa sales, customer service, budgeting, forecasting, dan manajemen. Untuk itu sebagai wirasusaha lebih baik tidak memiliki pemikirian seperti :
1) Tidak yakin pada diri sendiri
2) Takut terhadao kegagalan
3) Tidak mengetahui kapan waktu yang tepat dalam membangun usaha
4) Tidak mau beranjak dari zona nyaman
5) Memiliki trauma kegagalan
DAFTAR RUJUKAN
Dwijayanti, Nur. 2012. Mengidentifikasi Sikap dan Perilaku Wirausahawan. (Online), (http://dwijayantie81.blogspot.com/2012/12/mengidentifikasi-sikap-dan-perilaku.html), diakses pada 3 Agustus 2018.
Mulyono, Agus. 2018. Produk Kreatif dan Kewirausahaan : Perbankan dan Keuangan Mikro. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Tedjasutisna, Ating. 2008. Memahami Kewirausahaan 2. Bandung: Penerbit Armico.
Zakaria, Kekey. 2017. Sejarah Kewirausahaan. (Online), (https://kekeyzakaria5.wordpress.com/2017/01/03/sejarah-kewirausahaan/), diakses pada 2 September 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar