PELUANG USAHA
Bisnis tanpa hadirnya teknologi sama halnya seperti sayur tanpa garam. Agar bisnis berkembang pesat dan mendatangkan keuntungan yang maksimal, Anda harus memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. Entah itu untuk menciptakan inovasi, memperbaiki produksi, manajemen, hingga pemasaran dari bisnis.
A. Peluang Usaha
Peluang dan perencanaan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Ketika suatu peluang muncul, maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan perencanaan. Mengapa demikian? Sebab perencanaan adalah hal yang paling mendasar dalam membangun sebuah bisnis. Namun membuat suatu perencanaan bukanlah hal yang mudah. Sebagai bukti, kita bisa melihat banyak sekali perusahaan yang mengalami kegagalan karena kesalahan dalam membuka peluang dan juga kesalahan dalam pembuatan perencanaan yang tidak mengarah pada tujuan. Setiap peluang tentu saja memiliki risikonya tersendiri. Kedua hal tersebut bagaikan dua sisi dalam mata uang. Tentu saja hal yang bisa kita lakukan adalah meminimalisir risiko untuk bisa memaksimalkan peluang.
1. Ciri-Ciri Peluang Usaha yang Baik
Setiap hal dapat dimaknai sebagai peluang usaha. Namun, tidak semua peluang usaha baik bagi kita. Lalu, bagaimanakah cara membedakan antara peluang usaha yang baik dengan yang tidak baik? Berikut penjelasannya
a. Peluang itu orisinal dan tidak meniru
Yang dimaksud dengan orisinal adalah peluang tersebut memang berasal dari pemikiran dan perhitungan kita sendiri, bukan hasil nekat akibat meniru peluang usaha orang lain. Sebagai contoh, kita akan berwirausaha dalam bidang keuanganan seperti mendirikan jasa keuangan karena kita ingin sukses seperti orang lain yang berkecimpung di dunia yang sama. Namun, karena perbedaan keahlian, kita tidak mampu menghitung tingkat risiko usaha. Kita hanya ikut-ikutan orang lain. Hal itulah yang membuat peluang usaha tersebut tidak baik untuk kita.
b. Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan pasar di masa yang akan datang
Setiap peluang harus memiliki ketahanan akan perubahan zaman dan tidak terpaku pada satu tren semata. Contoh: pada saat ini, tren yang a dunia keuanganan adalah dengan menggunakan sistem online. Untuk itu, sebagai wirausahawan yang bergelut dalam bidang keuanganan harus siap dalam menganalisis tingkat kebutuhan pasar dan persyaratan baik itu teknis atau nonteknis dalam dunia usaha jasa keuangan.
c. Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama
Usaha yang sesuai dengan keinginan kita akan kita lakukan dengan senang hati. Lain halnya dengan usaha yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Selain adanya celah dalam pengetahuan, usaha yang tidak kita inginkan akan dikerjakan secara setengah hati.
d. Tingkat visibilitas (kelayakan usaha) benar-benar teruji untuk dilakukan riset dan trial
Bersifat ide kreatif dan inovatif bukan tiruan dari orang lain. Usaha yang dilakukan di bidang keuanganan tersebut dapat menghasilkan laba atau keuntungan, sesuai dengan kebutuhan pasar dan sudah teruji aspek ketahanannya. Untuk itu, pengetahuan mengenai usaha yang akan kita geluti harus senantiasa kita asah. Kita harus mengetahui secara mendalam persyaratan, risiko dan pangsa pasar usaha yang akan kita tekuni.
e. Ada keyakinan untuk mewujudkannya
Setiap usaha harus dilandasi dengan keyakinan, karena masa depan akan selalu berubah-ubah, begitu juga dalam wirausaha di perbankan dan keuangan mikro. Sebagai contoh misalnya jasa pertukaran uang (money changer). Mungkin zaman ini, pasar masih membutuhkan jasa pertukaran uang yang secara fisik hadir untuk melayani klien. Namun, kita tidak akan tahu apakah hal tersebut akan berlaku selamanya atau tidak. Untuk itu, kita harus yakin dalam melakukan usaha kita. Tanpa adanya keyakinan, kita tidak akan mampu menghadapi perubahan.
f. Ada rasa senang dalam menjalankannya
Semua usaha seperti usaha dalam bidang keuanganan akan sia-sia apabila kita hanya setengah hati dalam melakukannya. Dengan melakukan dengan rasa senang, kita akan selalu bersemangat dalam mengembangkan usaha kita.
2. Mengenali Risiko Usaha
Dalam menggeluti wirausaha, pasti terdapat risiko-risiko yang harus dihadapi dan dicarikan solusinya. Begitupun di bidang usaha jasa keuangan, juga terdapat risiko-risiko yang harus dihadapi dan dicarikan solusi yang tepat sehingga tidak berdampak langsung pada jalannya usaha. Risiko usaha merupakan informasi, kejadian, kerugian atau pekerjaan yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari. Risiko dapat bersifat pasti maupun tidak pasti. Kunci untuk mengetahui seberapa besar risiko yang akan kita hadapi adalah seberapa sempurna kita mendapatkan informasi. Semakin sempurna dalam kita mendapatkan informasi, maka semakin akurat pula kita mengetahui seberapa besar risikonya.
Risiko dan peluang usaha selalu berjalan beriringan. Layaknya jeli melihat peluang usaha, berani mengambil risiko adalah hal yang prinsip dan wajar dalam merealisasikan potensi sendiri sebagai wirausaha. Para wirausaha pada umumnya menyukai pengambilan risiko usaha karena ingin berhasil dalam mengelola usaha atau bisnisnya. Pengambilan risiko dalam hidup melibatkan suatu kendala akan peristiwa-peristiwa yang terjadi, perhatian akan masa depan dan keinginan hidup di masa sekarang. Secara umum, risiko usaha memiliki dua karakteristik, yaitu:
a. Risiko adalah sesuatu ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
b. Risiko adalah ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.
Dalam bidang usaha keuangan, risiko dibagi menjadi enam macam, yaitu sebagai berikut.
1) Risiko teknis (kerugian)
Risiko ini terjadi akibat kurang mempunyai manajer atau wirausaha dalam mengambil keputusan risiko yang dapat sering teriadi berhubungan dengan hal-hal berikut ini.
a) Biaya produksi yang tinggi (inefisien).
b) Risiko karena adanya pemogokan karyawannya, akibat kesejahteraan kurang diperhatikan
c) Pemakaian sumber daya yang tidak seimbang (tenaga kerja banyak).
d) Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang kecermatan.
e) Terjadi pencurian atau penipuan karena pengawasan yang kurang baik.
f) Terus-menerus mengalami kerugian karena biaya yang terus membengkak serta harga jual tidak berubah
g) Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga pruduktivitas kerja menurun
h) Perencanaan dan desain yang salah, sehingga sulit dioperasionalkan serta hal-hal yang berhubungan dengan ketatalaksanaan perusahaan
i) Risiko karena tidak dipercaya oleh perbankan akibat terjadi kredit. macet di dalam perusahaan.
Risiko yang mungkin terjadi pada wirausaha di atas dapat diatasi dengan melakukan hal-hal berikut ini.
a) Wirausahawan menambah pengetahuan tentang hal-hal berikut ini:
· Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan dengan proses produksi atau produk jasa yang dihasilkan. Pada keterampilan teknis ini, diupayakan menggunakan metode yang dapat menurunkan biaya produksi (efisien).
· Kemampuan mengorganisasi (organizational skill), yaitu kemempuan meramu yang tepat dari faktor produksi dalam usaha, mencakup sumber daya modal.
· Kemampuan memimpin (managerial skill), yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk ini, setiap pemimpin dituntut membuat konsep kerja yang baik (conceptual skill)
b) Membuat strategi yang terarah untuk masa depan Strategi yang dimaksud meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia,
strategi oparasional, strategi pemasaran, dan strategi penelitian dan pengembangan. Tujuan dari strategi ini adalah:
· Untuk mendapatkan kuntungan
· Hari depan yang lebih baik dari sekarang (usaha berkembang).
· Agar tetap bertahan (survive).
c) Mengalibkan kerugian pada perusahaan asuransi Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi memilik konsekuensi setiap saat harus membayar premi asuransi yang merupakan pengeluaran tetap. Contohnya yaitu asuransi kebakaran dan asuransi tenaga kerja.
2) Risiko pasar
Risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasar. Produk telah menjadi kuno (absolensence) akibat penerimaan (revenue) yang diperoleh terus menurun dan terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi bencana usaha yang berakibat usahanya sampai diterminal alias gulung tikar.
Risiko pasar yang lain adalah persaingan. Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan, selalu diamati oleh perusahaan lain, oleh karena itu para pebisnis tidak boleh lengah terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berkembang agar tidak berakibat yang fatal karena tindakan pesaing.
Hal yang merupakan risiko bagi para pebisnis yang mengakibatkan barang tidak laku dijual antara lain adalah:
a) Adanya perkembangan teknologi.
b) Adanya tindakan atau peraturan baru yang berwajib.
c) Adanya hubungan intern sehingga terjadi pencurian, kecelakaan dan kebakaran.
Berikut ini adalah upaya yang dapat ditempuh untuk mengantisipasi risiko tersebut.
a) Mengadakan inovasi (product innovation), yaitu membuat inovasi- inovasi produk jasa keuangan yang disenangi calon klien
b) Mengadakan penelitian pasar (market research) dan memperoleh informasi pasar secara berkesinambungan risiko tersebut. Biasanya cara ini memerlukan dana yang besar dan hanya layak untuk perusahaan besar.
3) Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko yang ditanggung oleh kreditur akibat debitur tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disetujui. Sering terjadi produsen menaruh produk kreatif tentang keuangan lebih dulu dan dibayar kemudian, atau debitur meminjam uang untuk sebuah usaha jasa keuangan yang dijalankan tetapi usahanya gagal. Akibatnya, timbullah kredit macet. Bagaimana cara seorang wirausaha mengantisipasi risiko tersebut?
Upaya mengantisipasi risiko kredit dapat ditempuh melalui hal- hal berikut ini.
a) Jangan memberikan kredit kepada sembarangan orang, tetapi berikan kredit pada orang yang tepat (bonafit) atau memenuhi sayarat sebagai berikut.
· Dapat dipercaya, yaitu watak dan reputasinya telah diketahui.
· Kemampuan untuk membayar, hal ini dapat dilihat dari kemampuan/hasil yang diperolch dari usahanya.
· Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha (capital) sehingga merupakan net personal asset.
· Keadaan usahanya selama ini, apakah menunjukan tren naik.. mendatar atau menurun.
b) Jangan memberikan pinjaman terlalu besar dan mengevaluasi kredibilitas debitor.
c) Memperhatikan pengelolaan dana debitor jika yang bersangkutan memiliki perusahaan. Yang perlu diperhatikan adalah lembaran neraca, laporan laba/rugi tahunan dan aliran dana setiap tahun.
4) Risiko di luar kemampuan manusia (force major)
Risiko ini terjadi di luar kuasa manusia seperti: bencana alam, gempa bumi, tanah longsor, tsunami, banjir. Karena kemungkinan terjadinya sangat kecil, risiko ini dianggap tidak ada. Untuk mengalihkan risiko ini dapat memanfaatkan jasa asuransi.
5) Risiko riil
Risiko riil adalah risiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa diantisipasi dan bisa dihindari. Berikut adalah hal-hal yang termasuk ke dalam risiko riil.
a) Kehilangan modal.
b) Kehilangan kesempatan
c) Kehilangan mata pencaharian.
d) Kehilangan kendali atas kekuasaan yang selama ini dimilikinya (deicision making) karena ada pengalihan gaya bisnis keluarga menjadi gaya bisnis profesional.
6) Risiko psikologis
Risiko psikologis adalah risiko yang tidak terlihat, tidak terhitung, bisa bisa diantisipasi tetapi belum tentu bisa dihindarkan. Berikut adalah hal-hal yang termasuk ke dalam risiko psikologis:
a) Kehilangan reputasi (hilang muka, nama besar, citra) dan risiko menanggung malu.
b) Kehilangan kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain sehingga akan menumbuhkan sikap paranoid
c) Kehilangan perasaan (potent) atau mampu menyebabkan hilangnya rasa percaya diri.
d) Kehilangan jati diri.
e) Kehilangan motivasi.
B. Analisis SWOT dalam Memetakan Peluang Usaha
Layaknya bidang usaha lain, kelayakan peluang usaha jasa dalam bidang engan menerapkan metode an metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness) perbankan dan keuangan mikro dapat dilakukan d SWOT. Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threat) dalam suatu wirausaha.
Kegunaan analisis SWOT ini yaitu untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk barang atau jasa sebagai alat penyusun strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang tetapi secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan dan anca man. Analisis tersebut dapat menentukan strategi pengembangan usaha produk barang atau jasa dalam jangka panjang sehingga arah tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan keputusan secara cepat dan terbaik.
Analisis SWOT dapat dilakukan dengan mewawancarai pengusaha produk barang atau jasa dengan menggunakan kuesioner. Aspek sosial, ekonomi, dan teknik produksi kerajinan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi keberhasilan usaha produk barang atau jasa merupakan aspek yang ada dalam wawancara tersebut.
Berikut beberapa langkah dalam menganalisis peluang usaha produk barang atau jasa yang perlu diperhatikan. Dalam hal ini, kita akan mengimplementasikannya pada usaha jasa keuangan.
1. Penetapan Kelayakan Jasa Keuangan
Sebagai contoh dalam usaha jasa konsultan keuangan. Berikut adalah langkah- langkah dalam penetapan kelayakan usaha jasa
No.
|
Langkah – Langkah
|
Penjelasan
|
1.
|
Analisis Kelayakan Teknis
|
Sebelum peluang usaha jasa keuangan diimplementasikan, analisis dalam bidang teknis perlu diperhatikan. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis usaha jasa keuangan, perlu diperhatikan berbagai macam teknis dalam pelayanan jasa keuangan, seperti kemampuan dalam menghitung keuangan, kemampuan membuat laporan keuangan, kemampuan berdiplomasi, kemampuan menganalisis permasalahan keuanganan
|
2.
|
Analisis Peluang Pasar
|
Seorang wirausaha yang akan membuka usaha baru di bidang jasa keuangan membutuhkan informasi tentang pasar karena tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi permintaan klien atau pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan riset pasar untuk menemukan aspek demografis dalam usaha jasa keuangan seperti jasa keuangan apa yang banyak diminati oleh para klien dan apa yang diinginkan olch klien, baik itu klien perseorangan maupun instansi atau perusahaan
|
3.
|
Menentukan Jumlah Konsumen Potensial
|
Langkah ketiga adalah menentukan jumlah konsumen potensial. Untuk itu, seorang wirausaha jasa keuangan harus belajar pada usaha yang sudah berdiri.
|
2. Analisis Kelayakan Finansial
Pengertian analisis kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Adanya kebutuhan finansial dan pengembalian (return) bisa sangat berbeda bergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi usaha baru. Berikut ini contoh langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam analisis kelayakan finansial dalam usaha jasa keuangan dan konsultasi keuangan seperti dalam tabel berikut
No.
|
Langkah – Langkah
|
Penjelasan
|
1.
|
Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana yang diperlukan untuk operasional
|
Penentuan kebutuhan finansial dilakukan satu finansial total dengan bulan sekali agar kebutuhan akan finansial dana yang diperlukan tercukupi sehingga tidak mengalami kelebihan untuk operasionaldan kekurangan dana. Dalam kaitannya dengan usaha jasa keuangan, seorang wirausaha jasa keuangan dapat memperhitungkan aspek finansial, seperti alat transportasi, alat tulis untuk mencatat, peralatan kantor, dan aspek keuangan lainnya.
|
2.
|
Penentuan sumber
|
Penentuan sumber daya finansial yang tersedia
|
Analisis SWOT
1. STRENGTH ( KELEBIHAN)
a) Dengan jaringan tim global kami yang komprehensif mendukung cara-cara yang memadai dan arahan di Indonesia,singapura,dan Filiphina.
b) Konsultan profesional dengan total pengalaman 30+ tahun.
2. WREIGHT(KEKURANGAN)
a) Banyaknya client yang harus dilayani,menyebabkan lamanya proses pelayanan.
b) Kami hanya membuka pendaftaran pelayanan beberapa hari dalam 1 minggu.
3 Opportunities (Peluang Usaha)
a) Dengan menjukan bukti-bukti adanya testimoni dari clien clien perusahaan terkemuka yang sangat puas dengan pelayanan Kami, maka anda pasti akan lebih memilih dan percaya pada jasa konsultan kami.
b) Perkembangan jaman , teknologi serta kebijakan yang selalu berubah memiliki dampak bagi sistem keuangan. Dan para konsultan kami memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk mampu menghadapi semua perubahan tersebut.
4 Threats (Ancaman)
a) Banyaknya jasa jasa Konsultan lainya yang siap dan menjual jasanya dengan harga yang lebih murah.
b) Banyak nya Jasa jasa Konsultan lainya.
Agar menjadi lebih menarik dan mudah dipahami, saya akan menampilkan contoh poster analisis SWOT.
Berikut ini gambarnya:
DAFTAR RUJUKAN
Makruf, Sandy. 2018. 24 Peluang Usaha Sampingan Generasi Milenial (Menjanjikan). (Online), (http://www.akuntansilengkap.com/bisnis/peluang-usaha-sampingan-generasi-milenial/), diakses pada 2 September 2018.
Mulyono, Agus. 2018. Produk Kreatif dan Kewirausahaan : Perbankan dan Keuangan Mikro. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Tanpa Nama. 2018. Buat Generasi Millenial yang Mau Berbisnis, Inilah 6 Jenis Bisnis yang Cocok. (Online), (https://economy.okezone.com/read/2018/02/10/320/1857588/buat-generasi-millenial-yang-mau-berbisnis-inilah-6-jenis-bisnis-yang-cocok), diaks